Minggu, 08 Januari 2012

MENCARI JATI DIRI-MENCARI JALAN KEARAH YANG BENAR

Bayi akan menangis jika merasakan hal-hal yang tidak nyaman dan bayi akan tersenyum atau merespon dengan nyaman jika dia merasakan hal-hal yang membuat dia senang. itu adalah sifat naluriah atau masih menggunakan otak kanan dan belum bisa dikatakan kemampuan bayi dalam berfikir atau menggunakan otak kirinya.

sama halnya dengan pencarian jati diri dalam setiap keidupan manusia yang masih bisa berfikir normal, manusia dalam perjalanan hidupnya akan selalu dan selalu berusaha membuat posisi kehidupannya lebih baik dan lebih nyaman dari sebelumnya terutama dalam hal pola fikir dan kedewasaan dalam berfikir. hal itu bisa dilakukan seorang manusia sejak usia remaja sampai masa-masa dimana manusia itu sudah dalam ambang batas pemikiran.

untuk memperoleh jati diri manusia cenderung mendapatkannya dari pengalaman hidup, baik dari pengalaman hidupnya sendiri atau orang lain. salah satu contoh adalah ketika seorang anak yang masih duduk dikelas SMP sudah ditinggal cerai oleh orang tuanya, dimana pada masa-masa itu seorang anak masih membutuhkan bimbingan dan kasih sayang dari sebuah keluarga yang utuh. dari situ anak tersebut membuat satu keputusan harus kost bersama dengan orang-orang yang lebih dewasa dengan pengaruh negatif. secara logika, keputusan anak tersebut hanya menuruti perasaanya saja dan bukan atas dasar pemikiran yang rasional. tanpa pengawasan orang tua anak tersebut terjebak dalam kehidupan yang liar, premanisme, dunia malam, sex bebas dan minuman keras. tapi dalam hati kecil anak tersebut, dia merasakan ada yang salah dan tidak benar ketika dia menjalani semua itu. tapi begitu kuatnya lingkungan negatif yang mempengaruhi hidupnya membuat dia sulit untuk keluar dari dunia yang ia jalani. tapi suatu ketika ia bertemu lagi dengan ibunya. pertemuan yang sudah lama dirindukan si anak. setelah beberapa saat ketika si ibu melihat kondisi anaknya, si ibu tersebut menyarankan anaknya untuk masuk pesantren. awalnya si anak menolak karena merasa kehidupan dipesantren akan sangat sulit ia jalani. tapi seperti yang saya katakan tadi bahwa manusia pada kodratnya menginginkan yang terbaik bagi hidupnya, sang anak tersebut memutuskan untuk mengikuti saran ibunya. dari situ ia mulai belajar agama dan merasa bahwa apa yang ia lakukan selama ini membuat kehidupannya tidak lebih baik meskipun penuh dengan kesenangan. alhasil sekarang dia menjadi seorang pejuang agama disebuah skolah kejuruan kimia.

ada juga dalam mencari jati diri seorang manusia itu mengandalkan kemampuannya sendiri. dia berusaha berfikir positif meskipun dia bukanlah manusia super yang bisa melakukan apa saja. salah satu contoh adalah ada seorang anak yang dari SD, SMP, sampai SMA merasa selalu ketinggalan dari teman-temannya. pada saat teman-temannya mampu bercerita film favorit ia hanya bisa mendengarkan karena TV nya tidak bisa menerima chanel TV swasta. ketika teman-temanya bisa ngeband, dia hanya bisa melihat meskipun dia punya keinginan bisa ngeband seperti teman-temannya. tapi satu hal yang membuat ia kuat dan percaya diri. anak tersebut selalu mendapat rangking lima besar di sekolahnya dan dia selalu berfikir untuk menjadi orang hebat tidak harus tahu dan bisa segalanya. dari pemikiran seperti itu dia medapatkan jati dirinya dan sekarang menjadi seorang ahli IT.

dari beberapa cerita diatas saya bisa menarik sebuah kesimpulan. bahwa pencarian jati diri adalah pencarian jalan hidup manusia menuju jalan yang benar karena sudah kodrat manusia akan mencari yang terbaik buat kehidupannya baik di dunia maupun di akhirat nanti. dan perlu di ingat bahwa pencarian jati diri bukanlah hal yang mudah. jati diri tidak semerta-merta datang dari langit. seorang manusia harus mampu melewati berbagai macam cobaan dan ujian sampai pada akhirnya manusia tersebut menemukan setitik kebenaran. perlu kesabaran dan ketekunan yang luar biasa bagi seorang manusia tapi semua manusia bisa menemukan jati dirinya jika ia mau berusaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar